perawatan luka modern

selamat datang diblog trio hardin saputra dinata dan nikmatilah hasilnya.

Selasa, 21 Februari 2012

Biomekanik dan Patofisiologi Cidera Otak


Biomekanik dan Patofisiologi Cidera Otak 



I.          Anatomi

  1. Tulang Kalvaria
q  Elastis
q  Permukaan intrakranial
q  Sutura

  1. Otak, Saraf Otak dan Pembuluh Darah
q  Lunak à tidak ada serabut kolagen dan mudah robek
q  Berhubungan dengan foramen-foramen

  1. Leher
q  Otot
q  Vertebra cervikal

II.       Biomekanik

  1. Fenomena Kontak (IMPACT)
Kepala diam/terfiksir menerima gaya dari luar
q  Cidera setempat (lokal)
q  Cidera  disisi  lain (remote/counter coup)
  1. Fenomena Gerak (INTERTIAL)
Kepala dalam posisi bergerak menerima gaya dari luar
q  Ascelerasi (percepatan)
q  Descelerasi (perlambatan)
q  Rotasi (perputaran)
q  Kombinasi

Fenomena gerak menimbulkan:
q  Tarikan (tensile)
q  Kompresi
q  Guntingan (shear)

Contack injury

Intertial

III.    Patofisiologi

  1. Bentuk Cidera Otak
a.       Cidera Otak Primer
Cidera langsung akibat trauma.
1)      Memar Otak (Contusio)
q  Perdarahan kecil-kecil
q  Nekrosis
q  Edema
2)      Robekan Otak (Laseratio)
3)      Cidera Akson Difus (Diffuse Axonal Injury = DAI)
Akibat fenomena gerak terjadi  kerusakan serat akson dibagian dalam/tengah otak dan pembuluh darah.

Gegar Otak (Commutio):
Sebaiknya tidak dipakai lagi karena bisa membingungkan. Definisi fungsional berupa gangguan fungsi sementara dan reversible tetapi patologinya tidak jelas.
4)      Hematoma (Akut/kronis)
q  Subdural
-          robekan vena kortikal
q  Intraserebral
-          robekan pembuluh darah dalam parenkim otak
q  epidural
-          akibat fraktur kalvaria

b.      Cidera Otak Sekunder
q  Cidera otak tambahan yang timbul akibat proses sekunder/metabolik
q  Bagian otak yang sudah cidera sangat rentan terhadap hipoksia dan iskemia
q  Penyebab cidera sekunder:
1)      Sistemik
a.       segera (immediate)
b.      lambat (delayed)
2)      intrakranial
  1. Penyebab Cidera Sekunder
a.       Penyebab Sistemik
1)      Segera
q  Hipotensi (perfusi otak menurun)
q  Hipoksemia (oksigen otak menurun)
q  Anemia  (oksigen otak menurun)
q  Hipoglikemi (ATP menurun)
2)      Lambat
q  Koagulopati (oksigen otak menurun)
q  Hipertermi (kebutuhan oksigen naik)
q  Hiponatremi (edema otak)
q  Hiperglikemi (asidosis)

b.      Penyebab Intrakranial
Û      TIK Meningkat (ICP = Intracranial Pressure)
Û      Hematoma à kompresi
Û      Edema otak
Û      Pergeseran otak / herniasi
Û      Vasospasme
Û      Konvulsi
Bagan patofisiologi

                                                                  sembuh
Cedera primer
                                                                  Cedera sekunder
 

Terapi                                                        Cacat               mati

Sistemik                            intrakranial
(diluar tengkorak)             (didalam tengkorak)
 


40                                      C              
                              B
20                  A              
     mmHg
                  Volume
(otak, likour. ADO, Massa)

A.    Kompresi
B.     Dekompresi
Hematom banyak, herniasi
C.     Paralisis vaskuler : irreversible

      Mati , cacat

Hidup, tak bisa berbua apa-apa

  1. Dasar Patofisiologi
Gangguan seluler O2 dan glukosa menyebabkan cedera sel neuron
Otak    = 2 % berat badan
Otak butuh 20 % cardiac output
Otak menggunakan 15 – 20 % oksigen dan glukosa / menit
Otak sangat peka terhadap kekurangan o2 dan glukosa


O2 menurun à PCO2 jaringan meningkat à pH meningkat à ADO meningkat
 
OTAK MEMPUNYAI AUTOREGULASI


HIPOKSIA menyebabkan:
Û      Pompa ion gagal (ATP <)
Û      Depolarisasi membran sel.
Û      K Ion dan glutamat ekstrasel meningkat
Û      Ca ion intra sel meningkat
Û      Radikal bebas menumpik

GANGGUAN OKSIGEN disebabkan:
Û      Gangguan fungsi paru
Û      Gangguan aliran darah otak (ADO)
Û      Hemoglobinemia (anemia)
Û      Gangguan difusi O2 akibat edema otak
TEKANAN INTRA KRANIAL meningkat menimbulkan:
Û      Tensi meningkat
Û      Kejang
Û      Nadi bradikardia.
Û      Hemiparase
Û      Kesadaran menurun
O2 CUKUP à 1 mol glukosa à 38 ATP à pompa ion memberan sel à
 metabolisme sel neuron baik

HIPOKSIA à 1 mol glukosa à 2 mol ATP dan laktat à gangguan pompa
ion memberan à depolarisasi à K ion keluar dan Ca ion masuk à sel neuron mati

pemberian manitol pada peningkatan TIK à mengurangi dan menyerap cairan otak untuk itu pemberian mnanitol haruslah hati-hati, bersifat sementara dan setelah itu di CT Scan terus dioperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar